Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Jakpat, dari 100 anak muda di generasi Z yang berusia 15 – 26 tahun, hanya 6 yang berminat untuk berkarir di bidang pertanian dan selebihnya tidak ingin bekerja sebagai petani. Berdasarkan survey yang sama, terdapat beberapa alasan mengapa generasi muda sekarang menolak untuk berkarir sebagai petani.
Gen Z VS Bekerja di Pertanian
Alasan para anak muda mengenai tanggapan mereka menolak berkarir sebagai petani 36,3% berkata bahwa tidak ada perkembangan karir sebagai petani, 33,3% berkata bahwa terlalu banyak risiko yang harus ditanggung ketika bekerja sebagai petani, 20% berkata bahwa bekerja sebagai petani mendapatkan gaji yang kecil sehingga mereka enggan bekerja di pertanian, 14,8% merasa bahwa bekerja sebagai petani kurang dihargai, 12,6% berkata bahwa bekerja sebagai petani merupakan industri yang tidak menjanjikan.
Meski terdengar sedih bahwa ini merupakan profesi yang tidak diminati anak muda, tetapi saat ini kenyataannya begitu mengenai industri pertanian. Salah satu hasil riset dari CNBC Indonesia, ketika melakukan interview dengan anak dari petani Bawang Putih di Magelang adalah bahwa sang anak tidak memiliki minat untuk melanjutkan pertanian karena menurutnya pertanian itu “kadang begitu menyakitkan”.
Diketahui bahwa pertanian merupakan industri yang cukup tebak – tebakan hasilnya, tetapi membutuhkan modal yang cukup banyak. Apabila hasil usaha tani sedang bagus maka bisa digunakan untuk menutupi hutang bank atau pinjaman keluarga untuk modal. Namun, apabila hasil tani gagal, maka hasilnya akan digunakan habis untuk sewa lahan jika bukan milik sendiri dan untuk modal lainnya.
Lalu apa ini artinya tidak ada peluang untuk petani sukses di era digital ini? Berdasarkan Survei Pertanian Terintegrasi (Sitasi) tahun 2021 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa rata-rata pendapatan bersih petani skala kecil adalah Rp5,23 juta per tahun.
M Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, presentasi dari petani skala kecil di Indonesia di tahun 2021 ada 72,19% dimana terbesar terletak di Jawa dengan 58,18%, kemudian di Sumatera dengan 20,29% dan Nusa Tenggara dengan 7,45%.
Habibullah juga menjelaskan bahwa perhari yang didapatkan oleh petani di Indonesia rata – rata menghasilkan Rp215.650 dengan pendapatan Rp5,23 juta.
Baca Juga: Pahami Arti Bunga Tulip Dari Warnanya Untuk Buket Bunga Bermakna