Tips Efektif dalam Budgeting

Berikut beberapa tips budgeting yang kamu bisa terapkan pada usaha atau perusahaan:

1. Pilih cara penyusunan budget yang sesuai

Ada dua tipe cara penyusunan budget, yaitu top-down budgeting dan bottom-top budgeting:

  • Top-down budgeting berarti budget ditentukan oleh pemimpin tertinggi perusahaan dan semua divisi harus mengikuti budget yang sudah ditetapkan. 
  • Bottom-top budgeting berarti budget ditentukan oleh masing-masing divisi, kemudian dirangkum menjadi satu budget keseluruhan untuk perusahaan. 

Hal ini biasanya disesuaikan kembali dengan masing-masing perusahaan. Nyatanya bottom-top budgeting memberi keleluasaan bagi setiap divisi, sehingga karyawan pun lebih termotivasi untuk membangun bisnis. Namun, di saat yang sama top-down budgeting memakan waktu yang lebih singkat, serta prosesnya pun lebih dipermudah.

Baca Juga : Perhatikan 7 Hal ini dalam Perencanaan Keuangan Pribadi

 

2. Bagi rencana budgeting menjadi beberapa bagian

rencana budgeting

Budget tidak hanya terdiri dari satu hal, tetapi berbagai bagian. Budgeting minimal mempunyai 3 bagian, yaitu variable cost (pengeluaran yang bisa berubah setiap bulannya), fixed cost (pengeluaran yang tetap setiap bulannya, seperti gaji karyawan dan tagihan sewa bangunan), dan juga expected income (pemasukan bulanan).

Namun, kamu juga bisa membaginya berdasarkan kategori berikut:

  • Sales budget: Biaya dari target penjualan produk dikali harga produk.
  • Stock & production budget: Merupakan biaya modal untuk produksi produk atau pembelian bahan baku.
  • Non-manufacturing cost budget: Biaya modal produk yang tidak berhubungan dengan produksi, seperti biaya pemasaran (marketing), biaya administratif perusahaan, seperti biaya legal, audit, riset dan pengembangan produk.
  • Overhead budget: Biaya lainnya yang berkenaan dengan perusahaan, biasanya tetap, seperti gaji karyawan, tagihan listrik, biaya sewa tempat, dan lainnya.
  • Capital budget: Biaya untuk membantu meningkatkan produktivitas kerja, seperti meningkatkan sistem komputer, penyediaan kendaraan, fasilitas, dan peralatan perusahaan.
  • Cash budget: Biaya perusahaan yang likuid yang digunakan untuk mengatur cash flow. Cash budget digunakan untuk mengatur kapan uang tunai masuk dan keluar dari rekening perusahaan.

Kamu pun bisa membaginya menjadi bagian yang berbeda sesuai kebutuhan perusahaan.

Baca Juga : Apa yang Dimaksud Dengan Generasi Sandwich

3. Lakukan riset / evaluasi 

evaluasi budgeting

Sebelum menentukan budget, pastikan budget kamu melakukan riset untuk membandingkan apakah harga yang kamu tetapkan dalam budgeting realistis. Selain itu, kamu juga bisa mengambil perkiraan budget dari hasil evaluasi budgeting dan performa perusahaan periode yang sebelumnya.

4. Bandingkan budget dengan laporan keuangan

Selain membuat budget saja, kamu juga harus melakukan laporan keuangan seiring berjalannya periode waktu tersebut. Jika ada perbedaan antara perkiraan budget dan laporan keuangan pada aslinya, kamu harus menyesuaikan kembali agar bisa kembali mencapai target yang sudah ditetapkan dalam budgeting.

5. Lakukan evaluasi kembali untuk budgeting periode selanjutnya

Setelah periode waktu tersebut selesai, kamu bisa mengevaluasi kembali budget dengan membandingkannya dengan laporan keuangan. Dari sini, kamu bisa menganalisa dengan melihat berapa jumlah perbedaan antara laporan keuangan dan budget yang sudah ditentukan.

Perbandingan ini bisa dibagi ke budget awal dan kamu akan mendapatkan angka varian dari hasil laporan keuangan. Jika angka variannya besar, maka budgeting kamu perlu disesuaikan kembali dan dicari tahu lebih apa yang menyebabkan perbedaan begitu besar.

6. Siapkan perlindungan finansial

Yang terakhir, kamu harus menyiapkan rencana cadangan untuk kestabilan finansial kamu. Semua bisnis dan semua orang bisa mengalami risiko finansial. Perencanaan asuransi yang tepat pun dapat melindungi kamu dan bisnis kamu dari risiko finansial yang tak terduga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top